Selasa, Juli 22, 2008

Kenapa Dipermasalahkan

Kenapa ya, masalah pribadi orang lain kok, dipermasalahkan?
Saya bukan tipe orang yang suka bergosip, karena saya merasa tidak enak ketika dijadikan bahan gosip. dan tidak suka dijadikan bahan gosip. Saya juga kurang suka acara gosip. Karena menurut saya, beritanya kebanyakan terlalu "lebih" atau "kurang". Tidak pernah benar. Apalagi yang dijadikan bahan gosip juga tidak mempengaruhi hidup saya. Jadi saya jarang sekali melihat acara infotainment. Kesannya malah jadi acara arisan. Gosip sana gosip sini. Sampai teman-teman saya mengatakan saya cewek yang ga normal. Hmm.. gitu ya..

Sampai pada sabtu (19/7) kemarin, saya kembali dijadikan tema gosip saat saya datang k acara doa bersama di rumah salah satu alm. sahabat saya. Bahkan saya sempat mendengar mereka mengatakan di belakang saya. "Loh, itu kan mantannya si (alm.)? Ngapain ada di sini? Kan udah ga ada hubungan lagi?"
Ada lagi yang lebih menyakitkan komen-nya. " Lhah, mantannya (alm.) kok dateng ya? Apa ga malu tuuh? Kan statusnya udah mantan, bla...bla...bla..."

Duuuh, beneran deeh orang-orang ini... Ini semakin menguatkan dugaan saya, kalo cewek ga bisa dipercaya buat pegang rahasia. Ga bisa jaga mulut dan (terutama) lidah. Hati saya sakiit sekali rasanya. Saya berpikir-pikir. Rasanya saya tidak pernah menyakiti mereka. Tapi kenapa mereka dengan teganya mempermasalahkan status saya dan alm. sahabat saya? Bukannya bagus kalo dari mantan bisa jadi sahabat? Lagipula kenapa harus malu? Saya dan sahabat saya tidak berbuat sesuatu yang mempermalukan keluarga apalagi teman-teman. Jadi kemarin hati saya jadi campur aduk antara sakit dan bingung.

Semoga saja mereka berhenti menggosipkan oranglain, apalagi sampai yang bersangkutan mendengar apa yang mereka gosipkan. Dan biar dosa mareka tidak semakin bertambah dengan mencampuri urusan orang lain.

Juli Kelabu

Gak tau kenapa... Bulan Juli adalah bulan terberat untuk saya.Bulan penuh ujian kesabaran, kedewasaan, dan doa.
Harusnya bulan Juli adalah bulan bahagia saya. Karena bulan Juli adalah bulan ultah saya. Tapi sejak beberapa tahun yang lalu, berbagai peristiwa yang tidak mengenakkan terjadi pada sebelum/saat/setelah bulan Juli yang dampaknya terjadi di bulan Juli. 4 tahun lalu, saya harus "bertarung" dengan guru bagian kurikulum di sekolah (baca: SMA) saya. Saat itu saya dimasukkan ke kelas bahasa hanya karena nilai saya mampu dimasukkan k kelas bahasa, padahal saya tidak pernah merasa mendaftar di kelas bahasa. Akhirnya, setlah pertarungan yang sengit (dan saya yang memenangkannya), saya berhasil masuk klas IPS, disertai dengan sumpah guru kurikulum tersebut, bahwa saya tidak akan lulus(walaupun akhirnya saya bisa lulus dengan nilai yang bagus). Kemudian 2 tahun yang lalu, sahabat sekaligus kakak saya meninggal (5 Juni 2006) karena gempa jogja. Dia berulangtahun pada tanggal 9 Juli. Sahabat saya yang lain, yang juga sangat dekat dengan saya meninggal pada bulan agustus karena kecelakaan, tepat 1 bulan setelah dia berulangtahun. Dia meninggal pada tanggal 19 Agustus 2006, sedangkan ulangtahunnya pada tanggal 19 Juli. Biasanya saya memang merayakan ulangtahun saya berbarengan dengan 2 sahabat+kakak saya itu. Saat itu saya benar-benar down. Orang-orang yang selalu menyemangati saya, yang paling mengerti tentang saya, kenapa harus diambil secepat itu. 1 tahun yang lalu, setelah saya sakit thypus yang lumayan parah, saya tetap ikut mengikuti KKN. Saat itu, salah seorang sahabat+konsultan kesehatan saya yang sedang bertugas di Sumatera masih bisa menyemangati saya. Hingga lagi-lagi pada bulan Juli itu, saya mendengar kabar bahwa dia kecelakaan di sana dan sampai sekarang tidak ada kabar lagi dari dia.
Sampai terpikir di benak saya. Ujian apalagi yang akan terjadi di bulan Juli ini??? Tak henti-hentinya saya berdoa dalam tangis dan kepasrahan, agar jangan ada lagi yang Dia ambil dari saya.
Semoga kali ini tidak ada lagi Juli kelabu....