Kamis, September 11, 2008

Sejarah Nama, kebiasaan, dan sahabat dekat..

Banyak yang mempertanyakan arti nama Echi Weedya. Karena nama itu sebetulnya hanya nama panggilan saya. Nama asli saya sebetulnya bukan itu. Bukan karena saya malu dengan nama asli saya. Tidak. Tapi, teman-teman dan sahabat saya terbiasa dengan nama Echi Weedya. Awal mula panggilan “echi” ini sendiri berasal dari adik salah satu sahabat saya. Waktu itu, saya main ke rumah salah satu sahabat saya tersebut bersama dengan sahabat-sahabat saya yang lain. Saat itu, dia tengah diberi mandat oleh orangtuanya (yang akan menghadiri suatu acara) untuk menjagai adiknya yang saat itu masih berumur 3 tahun. Naah, waktu saya sedang bermain dengan adiknya, dia memanggil nama saya “echi”. Padahal, harusnya bukan “echi”. Waktu itu, sang kakak (yang tak lain adalah sahabat saya) sempat marah, karena si adik tetap keukeuh memanggil saya “echi”. Ya sudahlah, biar dia memanggil seperti itu, pikir saya waktu itu. Tapi, seiring berjalannya waktu, sahabat-sahabat saya (termasuk sang kakak yang tadinya memarahi adiknya) malah memanggil saya “echi”.

Sebetulnya, saya bukan termasuk orang yang ribet dengan nama panggilan. Nama apa aja, terserah. Asal masih ada hubungannya dengan nama saya, asal tidak dipanggil “monyet” atau sejenisnya. Tapi, sekarang saya mulai menyeleksi siapa saja yang memanggil saya dengan panggilan “echi” atau “weedya”. Dan siapa saja yang berhak memanggil saya dengan panggilan rumah.

Kenapa?

Masalahnya, beberapa bulan ini saya mendapat teror dari seseorang yang mengaku pernah mengenal saya begitu dekat. Bahkan, dia mengaku pernah (maaf) ML dengan saya. Whaaatttttt??? ML???? Sudah gilakah saya???
Saya memang mempunyai banyak teman pria. Sahabat dan “kakak” saya juga lebih banyak pria, walaupun ada segelintir sahabat yang perempuan (itupun bisa dihitung dengan jari). Tapi, itu tidak lantas membuat saya menganut faham Liberalisme, seperti free sex. Saya tidak akan berbuat segila itu. Walaupun saya belum tau banyak tentang agama saya, tapi saya tidak akan melanggar larangan dalam agama saya. Itu sudah jadi prinsip saya!Dan saya masih cukup waras untuk tidak berbuat segila itu. Dia (si penelepon psikopat itu) bahkan tau kebiasaan-kebiasaan saya di rumah. Pakaian apa saja yang sering saya pakai.
Gila!

Dan si penelepon psikopat itu masih juga meracau dan menggila. Dalam sehari, dia bisa missed call (ga berani telepon=loser!) minimal 4 kali dalam sehari (pagi, siang, sore, dan malam) atau sms minimal 10 kali dalam sehari. Tadinya memang saya tidak pernah menggubris sms iseng itu. Yang mulai mengganggu ketentraman hidup saya, dia meneror saya melalui 2 nomor saya. Nomor As memang banyak teman-teman saya yang tau. Tapi, nomor mentari saya? Hanya sahabat, teman lama (sekali), dan keluarga besar saya saja yang tau. Dan disetiap smsnya, dia memanggil saya dengan nama”echi” dan juga nama panggilan saya di rumah (hanya orang rumah, sahabat dan keluarga besar saja yang tau). Naah ! Aneh tuuh ! Biasanya, bila ada teman saya yang memenggil saya “echi”, dia tidak pernah mengetahui nama panggilan saya di rumah. Begitu juga, sebaliknya. Memang, hanya sahabat saya yang sudah lama kenal saya dari SMA tau kedua nama saya. Tapi, saya tau mereka tidak akan pernah berbuat segila itu dan tidak akan ‘bercanda’ seperti itu.

Hal itu akhirnya yang menjadi misteri dan tanda tanya besar dalam benak saya. Dan anehnya lagi, dia juga mengaku kalau saya pernah menginap di tempat kosnya saat ke bandung atau menginap di rumahnya di bogor, sendirian. SENDIRIAN. Itu lebih aneh lagi. Ayah saya tidak pernah mengijinkan saya pergi ke luar kota sendirian, walaupun itu ke rumah famili saya. Saya pun juga tidak terbiasa pergi sendirian bila ke luar kota. Tidak pernah sekalipun. Kecuali, saat saya mengikuti acara kampus (KKL). Itupun, selalu pergi bersama dengan teman-teman saya.

Kejadian, ini berlangsung selama 6 bulan lebih! Dari bulan November tahun 2007 dan berhenti meneror (kurang lebih) pada bulan April tahun 2008. Itupun, setelah salah satu sahabat saya berhasil melacak si peneror gadungan tersebut.

Saya tidak tau apa yang sahabat saya lakukan pada peneror psikopat + gadungan itu. Tapi, yang jelas, saya sudah tau orangnya. Ya. Dia (pernah) dekat dengan saya. Karena dia teman dari mantan pacar kakak perempuan saya. saya hanya tidak habis mengerti dengan perlakuan dia tersebut terhadap saya. di satu sisi (sebagai kenalan saya), dia sok bersikap manis. Sok bijaksana, baik hati dan tidak sombong(halah, pramuka banget!). Munafik sekali, pokoknya. Tapi, sebagai peneror psikopat, dia bisa berbicara, seolah-olah dia seorang germo/mucikari yang sudah sangat pengalaman. Mungkin, kata-kata saya (sangat) kasar. Tapi, tidak ada kata-kata lain yang pantas selain itu.

Saya bukan orang yang penakut hanya gara-gara masalah sepele. Tapi buat saya, itu jadi mimpi terburuk saya. Bahkan, saya sempat parno terhadap sahabat & teman pria yang dekat dengan saya. Makanya, sekarang saya jauh (lebih) selektif (lagi) dalam berkenalan dengan seseorang. Tadinya saya mau marah pada kakak perempuan saya, karena gara-gara dia teledor, sembrono memberikan nomor pribadi saya kepada teman-temannya tanpa ijin dari saya.

Tapi, sudahlah...
Bagaimanapun, dia adalah kakak kandung saya. Saya tidak mau menimbulkan pertengkaran hanya karena hal tersebut. Tidak mau membuat kakak saya jadi kepikiran. Bisa-bisa nanti dia malah pingsan lagi. Dan terutama, tidak mau membuat Ibunda jadi ikut khawatir. Biar itu jadi pengalaman yang paling berharga buat saya sendiri. Harus lebih berhati-hati bersikap dan berbuat. Mungkin apa yang saya lakukan benar, tapi tidak atau bahkan menyinggung untuk oranglain.
Satu lagi pembelajaran yang saya dapat. Saya jadi lebih dekat dengan sahabat-sahabat saya.

Thx God. udah ngasih sahabat-sahabat seperti mereka..
en thx 4 all, prens.. ;D

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Iya2.. Gua ngerti kok chi. Ga usah marah2 gitu dong.. Puasa loh
:-D Lagian,dia udah ga berani gangguin loe lagi kan?


Erick

Anonim mengatakan...

Oo.. Jadi karena itu ya? Dimengerti..dimengerti.. Serem jg ya kalo ampe kyk gitu.. Tapi kan aku manggilnya tetep biasa..
PANDA !!!

eh,maksudnya,

ECHI'... !!!

:-D
-ncha-

anantyo satriyo mengatakan...

iya.. ngerti chi. kalo ga ngamuk2, bukan echi namanya, hehe..
tapi dia udah ga gangguin kamu lagi kan?

didiet mengatakan...

biz semua pada manggil gituw siy. ternyata ke-keukeuh-an adek gw ada gunanya juga ya chi? ;D

echi weedya mengatakan...

-> to erick ;
udah ga kok, rick. en mudah2an buat selamanya! thx ya, udah mau jadi detektip gw, hehe.. ;D

-> to ryo ;
udah ga kok, Yo. hehe.. gitu ya? berarti echi=galak ya? ;P

-> to didiet ;
makanya jangan ngamuk2 terus ma adek loe. gitu2 juga kan sodara loe cuma satu itu kan? ;P
btw,pa kabar adek loe(dimaz),dit? masih tembem, kah? ;D

echi weedya mengatakan...

-> to erick ;
udah ga kok, rick. en mudah2an buat selamanya! thx ya, udah mau jadi detektip gw, hehe.. ;D

-> to ryo ;
udah ga kok, Yo. hehe.. gitu ya? berarti echi=galak ya? ;P

-> to didiet ;
makanya jangan ngamuk2 terus ma adek loe. gitu2 juga kan sodara loe cuma satu itu kan? ;P
btw,pa kabar adek loe(dimaz),dit? masih tembem, kah? ;D