Rabu, Mei 21, 2008

Rumah Sakit

Beberapa waktu lalu, saya ke Rumah Sakit Umum di dekat rumah saya. Dulunya masih jadi puskesmas, ternyata sekarang berkembang menjadi Rumah Sakit dengan biaya yang lumayan terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah (termasuk saya). Waktu itu, suasana di ruang Administrasi benar-benar rame. Bahkan, saya sempat berkenalan dengan seorang wanita yang sedikit lebih tua dari saya. Dia mengantar ibunya untuk berobat. Setelah saya tanya, ternyata ibunya sakit diabetes, darah tinggi, dan masih banyak lagi lainnya (sakit borongan, katanya). Bahkan, saking parahnya, salah satu jempol kaki si Ibu harus diamputasi karena membengkak dan berisi nanah. Saya jadi merenung, bila dilihat dari ukuran si ibu tersebut, tentunya sakit saya ini tidak seberapa ya? Walaupun saya sampai tobat dan uring-uringan karena sakit saya belum juga sembuh sampai sekarang. Jadi teringat dengan kata-kata ini,
“Hidup adalah sebuah anugrah, kita tidak akan pernah mengetahui betapa berharganya apa saja yang sudah kita miliki, sampai kita kehilangannya. Begitu juga kita tidak akan pernah tahu apa saja yang hilang dalam hidup kita, jika sesuatu itu tidak pernah datang”
(diambil dari openingnya novel Medley:Garis Batas Impian Lelaki)
Hmm...

Tidak ada komentar: