Senin, Februari 02, 2009

Dibalik Agresi Militer Israel ke Gaza

Tidak. Saya tidak hendak menghujat ke-sewenang-wenangan Israel yang memborbardir daerah Gaza beberapa waktu lalu. Karena sudah terlalu banyak orang-orang di seluruh dunia yang ikut menghujat dan tentunya juga tidak ada untungnya buat saya. Bukan karena saya tidak kasihan dengan warga Palestina yang menjadi korban dalam serangan tersebut, tapi mari kita coba lihat peristiwa ini dari sudut pandang yang lain. Saya justru lebih prihatin dengan nasib TKW yang berada di Gaza, bahkan salah satu TKW yang di penjara karena tuduhan majikannya (yang merupakan warga asli Palestina).

Ketika seluruh dunia, bahkan tidak ketinggalan masyarakat Indonesia bersimpati terhadap anak-anak dan kaum ibu yang terluka akibat serangan Israel. Ketika di Jakarta dan di beberapa daerah terjadi demo yang dilakukan oleh ormas Islam dan salah satu partai berbasis Islam sebagai dukungan terhadap warga Gaza, dan turut mengumpat dan memaki Israel. Tidakkah mereka juga memikirkan nasib TKW yang juga tengah berada di Gaza? Adalah yang peduli dengan nasib TKW yang juga mendapat perlakuan tidak manusiawi dari warga Palestina?

Saya sama sekali tidak mendengar demo yang digelar besar-besaran untuk membela TKW tersebut. Semuanya hanya menyuarakan “FREE PALESTINA”, dsb. Saya tidak tau, apakah mereka (baca:para pendemo) takut kepada Palestina atau tidak mau tau dengan nasib TKW atau bagaimana. Tapi yang jelas, buat saya semuanya terasa tidak seimbang. Dan memang menjadi kebiasaan Indonesia. Bukan menjadi trendsetter, tapi lebih suka menjadi follower (termasuk saya, tentunya, hehe). Di saat ada sesuatu yang tengah mem-booming, kita ikut-ikutan melakukan hal yang sama agar dianggap nge-tren. Di saat seluruh dunia menggelar demo besar-besaran menghujat Israel, maka kita akan berbondong-bondong melakukan hal yang sama, tanpa melihat sudut pandang yang lain. Ironis.

Seharusnya kita tidak usah menghabiskan tenaga untuk melakukan hal yang percuma seperti itu. Apakah setelah Israel mundur, para Hamas akan menyebut Indonesia turut andil dalam hal ini? Tidak, kan? Bahkan saya kurang setuju dengan perayaan ‘kemenangan’ yang digelar Hamas secara besar-besaran. Menangkah mereka? Bukankah Israel mundur bukan karena perjuangan mereka saja? Tapi karena tekanan dari bangsa-bangsa di seluruh dunia dan juga PBB untuk menghentikan serangan ke Gaza. Bukankah akan lebih baik bila kaum Hamas membenahi kota Gaza yang hancur lebur karena Israel? Bersimpati memang perlu, tapi bersimpati lah seperlunya saja. Dan harusnya tidak ada perayaan yang tidak perlu seperti itu.

Tidak ada komentar: