Selasa, September 23, 2008

Serba Salah

Minggu kemaren lewat sini, orangnya sudah ada di sini. Lusa kemaren juga masih di sini. Malah, kemaren itu... dia tetep ada di sini. Malah, mulai masuk wilayah kampus.
Dooh, pengemis itu...
Kasian siih kasian. Tapi, saya jadi sebel juga. Bosen juga. Dan jadi ga ikhlas juga, berdermanya. Mau nyuekin, ntar dosa. Mau ngamuk ke dia yang sering maksa mintanya, juga kasian. Tapi, kalo dibiarin aja tanpa ngelakuin apa-apa juga rasanya gatel juga. Risih.
Jadi serba salah. Kalo diliat-liat, dia masih belum tua banget. Ga beda jauh dari nyokap. Masih kuat buat kerja. Kerja apa kek, ga usah jadi kuli bangunan lah. Bantu-bantu di warteg deket kampus lah, atau apa. Bukannya cuma menengadahkan tangannya aja. Lha wong, yang lebih tua dan lebih kecil badannya dari dia aja masih kuat kerja kok. Mau bukti? Itu tuh, si ibu penjual makanan di area deket perpus pusat kampus saya sana. Yang menyemangati saya, beberapa hari yang lalu (di postingan sebelumnya). Yang membuat saya salut. Hanya dengan berdagang keliling dari hari ke hari. Bisa menghidupi keluarganya. Bisa menyekolahkan anak-anaknya, bahkan sampai ke jenjang sarjana. Tanpa mengemis.

Jadi ingat sebulan yang lalu. Ada beberapa orang peminta sumbangan. Memberikan amplop kosong kepada saya. Maksudnya untuk saya isi dengan uang seikhlas saya. Tapi, cara dia beroperasinya, itu loh. Di area kampus. Masuk ke kelas, pula. Saat saya sedang buru-buru mencatat tugas yang diberikan dosen saya. Bikin bete juga. Saya kan juga masih ngrampok orang tua. Eh, malah dia dengan muka (sok) memelas tanpa keluar ‘keringat’ minta sedekah. Berdalih dari pondok pesantren, pula. Itu bener ga siih? Ato cuma akal-akalan mereka aja? Emang ada ya, panti asuhan yang menyuruh anak asuhnya untuk mengemis secara paksa seperti itu? Saya juga pernah ke panti asuhan. Punya teman anak panti asuhan, pula. Tapi, mereka bilang, mereka di larang keras untuk ‘beraksi’ semacam itu. Ada yang tau ga, gimana cara ngadepin mereka? ;P

3 komentar:

Anonim mengatakan...

iya..masalah pengemis itu selalu jadi dilema. ikuti kata hati saja. kalo lagi pengen ngasih dan ikhlas..lakukan. tapi kalo lagi gak ikhlas..gak usah. soalnya percuma juga.

imgar

radietya10 mengatakan...

sabaaaaaaar boooooz ;D

echi weedya mengatakan...

to imgar :
iya.. makanya itu.. ntar deeh dipraktekin (pasti ntar dia udah stand by di sana, deket pintu masuk fakultas) ;P


to didiet :
iyaaa..sabaaaaaaaaaaaar.....