Senin, September 29, 2008

(Terlalu) Hati-Hati

Jadi ingat, dulu waktu saya PKL di sebuah instansi pemerintahan (bulan juli lalu), pembimbing saya yang orang Semarang mengatakan saya orangnya terlalu berhati-hati. Beliau komen seperti itu karena ngeliat cara jalan saya yang menunduk.. padahal, jarang jalan sambil menunduk. Kecuali, sewaktu saya sedang memakai sepatu pantovel dengan hak setinggi 3 cm + rok span berwarna hitam (ooh,, i hate high heels!). Uuf, menyiksa banget saat itu. Waktu itu, saya harus hati-hati berjalan kalo ga mau keseleo (preman pake pantovel + rok? Ga banget!) atau terpeleset karena lantainya lumayan licin. Dan ternyata cara berjalan saya tidak hanya diperhatikan oleh beliau saja. Tapi oleh pegawai yang lain, yang satu ruangan di tempat PKL saya. Katanya lagi (oleh pegawai yang lain), saya terlihat lebih dewasa dari umur saya. Dikiranya saya pegawai yang masih training, bukan mahasiswi PKL. Ada juga, seorang sahabat (ahli psikolog) yang mengatakan, saya terlalu berhati-hati (again?) sekarang. Dan dia mempertanyakan, perubahan sikap saya tersebut.

Uuf.. gitu ya? Duh, jadi bingung juga sama komen-komen beliau. Tapi, ya sudahlah.. selama itu masih komen yang positif, akan saya terima (walaupun dikatain tua,haha..). Balik lagi ke komen Pembimbing Lapangan saya dan sahabat saya yang mengatakan kalo saya orangnya (terlalu) hati-hati. Maksudnya adalah, dalam bersikap, dalam bergaul saya terlalu berhati-hati. Salahkah? Saya pernah mengalami kegagalan dalam berteman dan bersahabat. Dan itu menjadi semacam peringatan untuk saya, untuk berhati-hati agar tidak menyakiti banyak orang lagi. Karena mungkin, secara tidak sadar, saya telah menyakiti mereka. Karena itu, saya terkesan (terlalu) berhati-hati. Tapi, itu tergantung dengan siapa juga saya berbicara. Sekiranya saya nyaman dan “radar pendeteksi kejahatan” saya tidak berbunyi, maka saya tidak akan memasang ‘tembok’ tinggi untuk mereka.

Jadi, maafkan saya bila mungkin, ada diantara teman-teman yang merasa tidak nyaman dengan ‘tembok’ yang saya bangun. Dan terimakasih untuk peringatannya. Berarti masih ada yang memperhatikan saya. Matur nuwun ;)

>> Gambar di atas adalah tempat PKL saya dulu. Fotonya diambil dari masjid dalam area kantor.

Tidak ada komentar: