Selasa, Oktober 07, 2008

BSC

KONSEP DASAR
Balanced Scorecard adalah alat perencanaan strategik yang sangat berdaya untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan berkesinambungan. Implementasi Balanced Scorecard sebagai alat perencanaan strategik pada hakikatnya menuntut perubahan secara radikal gaya manajemen (management style) yang meliputi: perubahan alat (toolset), perubahan pengetahuan manajemen (skillset), dan pergeseran sikap mental (mindset). Sebagai alat perencanaan, Balanced Scorecard dilandasi oleh falsafah perencanaan yang fit dengan jamannya dan diisi dengan pengetahuan manajemen yang dilandasi dengan paradigma manajemen baru. Lokakarya ini akan membahas falsafah perencanaan yang melandasi implementasi Balanced Scorecard. Di samping itu, akan dibahas pula paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar yang melandasi pengetahuan manajemen yang dituangkan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Pergeseran mindset dan perubahan pengetahuan manajemen (skillset) inilah yang menjanjikan efektivitas implementasi Balanced Scorecard sebagai alat perencanaan strategik untuk peliptganda kinerja keuangan perusahaan. Topoi yang akan dibahas dalam lokakarya ini mencakup: 1. Implementasi Balanced Scorecard menuntut perubahan gaya manajemen (management style) 2. Konsep perencanaan dan pergeseran falsafah perencanaan . 3. Perubahan lingkungan bisnis dan pergeseran paradigma manajemen 4. Pengetahuan manajemen yang dituangkan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard

BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN KINERJA
Balanced Scorecard tak pelak merupakan sistem manajemen kinerja yang diperlukan bila perusahaan ingin berinvestasi jangka panjang demi memperoleh hasil finansial yang memungkinkan perkembangan organisasi bisnisnya dan bila organisasi pemerintah ingin meningkatkan kinerjanya dalam era otonomi daerah sekarang ini. Untuk mewujudkan satu kesatuan sistem manajemen yang andal, kita bahkan dapat mengintegrasikan Six Sigma, sebagai model peningkatan kinerja secara terus-menerus, dengan Balanced Scorecard. Vincent Gaspersz, seorang ahli yang kompetensinya telah diakui secara nasional maupun internasional, telah membahas dalam bukunya secara tuntas:
- Empat Perspektif dalam Balanced Scorecard.
- Penetapan Target dan Program Peningkatan Kinerja.
- Langkah-langkah Implementasi Sistem Manajemen Balanced Scorecard.
- Contoh Kasus Implementasi Sistem Manajemen Balanced Scorecard pada Organisasi Bisnis
- Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi Pemerintah
- Integrasi Program Six Sigma dengan Balanced Scorecard.

Rencana-rencana bisnis strategis dapat anda terapkan dengan menggunakan pendekatan sistem manajemen kinerja Balanced Scorecard, sementara berbagai program tindakan (action plan) dapat anda laksanakan dengan menggunakan pendekatan Six Sigma.

Sumber :
http://bung-aswin.com/


4 (Empat) Perspektif pada Balanced Scorecard
Banyak metoda untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Beberapa tahun ke belakang ukuran keberhasilan itu kebanyakan dinilai dari financial performance dan atau market share saja, walaupun sekarang juga masih banyak yang mengunakan ukuran tersebut.
Di era Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini banyak pelaku di bisnis ini lebih mengutamakan kepada pertumbuhan (growth) dibandingkan dengan financial. Kita ketahui bahwa bisnis TIK memerlukan comunity yang menggunakan produknya (hardware/software/services/others) dan belum tentu comunity tadi membayar untuk produk tersebut secara langsung. Keuntungan akan didapat setelah comunity terbentuk menjadi loyal comunity.
Di era TIK ini, banyak pelaku bisnis yang menggunakan Balanced Scorecard dengan hasil yang sangat menakjubkan. Pendekatan yang dilakukan pada Balanced Scorecard menghubungkan strategi yang ada dalam suatu organisasi/perusahaan, mulai dari visi, critical success factor(dalam hal ini saya analogikan pada rencana strategi), dan pengukuran performansi keberhasilan.

Pengukuran dalam Balanced Scorecard dibagi kedalam empat perspektif : Customer, Internal Business, Innovation and Learning, dan Financial Perspective.
Perspektif pelanggan menggunakan ukuran berapa "nilai" yang diberikan kepada pelanggan dilihat dari segi waktu, kualitas, performansi dan layanan, dan biaya. Contohnya ukuran kecepatan waktu mulai dari permintaan sampai dengan pengiriman sampai ditangan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk kita, tingkat penjualan terhadap produk baru, dan atau banyaknya service call yang dilayani.

Pada perspektif internal dapat mengevaluasi ekspektasi yang diharapkan pelanggan dapat terpenuhi melalui perbaikan proses di internal organisasi tersebut. Disini juga kita dapat mengukur tingkat keahlian dan produktifitas karyawan, kualitas yang dihasilkan oleh organisasi tersebut, dan atau sistem informasi yang baik yang berjalan dalam organisasi.
Dari sisi perspektif inovasi dan pembelajaran dari suatu organisasi kita dapat mengukurnya melalui, peningkatan dan inovasi yang berkelanjutan terhadap produk-produk yang dimiliki. Kita harus garis bawahi bahwa produk disini tidak selamanya berupa barang, pelayanan dan hal-hal lain yang bersifat jasa pun adalah produk. Ukuran yang diberikan antara lain banyaknya produk-produk baru yang dihasilkan dan persentase kebrhasilan penjualannya, tingkat penestrasi terhadap market baru, atau implementasi SCM (Supply Chain Management), dll.
Apabila target-target diatas dapat terpenuhi maka efeknya akan mengimbas pada perspektif finansial juga. Finansial disini termasuk mengukur pendapatan dan pengeluaran, lebih dalamnya lagi ROI (Return On Investment), tingkat penjualan, pertumbuhan market share, dll.
Hal terpenting yang harus kita pahami adalah bagaimana suatu organisasi mendefinisikan apa yang ingin dicapai serta membuat ukurannya yang selanjutnya terus memonitor progres yang telah dicapai. Selanjutnya kita bisa melihat apakah tujuan kita akan tercapai atau tidak.

Balanced Scorecard diukur dalam jangka pendek dan jangka panjang dan di evaluasi setiap bagian yang ada dalam suatu organisasi yang akan memberikan kontribusi untuk mewujudkan setiap tujuan. Balanced Scorecard dapat diterapkan oleh semua jenis organisasi dan semua jenis industri baik profit maupun non-profit.

Sumber :
http://eddynurmanto.unpad.ac.id//


Bingung? Hehe...
Sebenernya ini buat tugas kuliah kok. Konsekuensi libur diperpanjang. Harus ngirimin hasil resume konsep dari Balanced Scorecard System (pendekatan sistem pengukuran kinerja yang biasanya dipergunakan dalam perusahaan) ke email dosen saya. makanya daripada file-nya hilang/dimakan virus, mendingan dipostingin di sini ajah. ;)

Tidak ada komentar: